Menjadi Pribadi Yang Sabar

Menjadi Pribadi Yang Sabar

Senin, 23 Januari 2023


 Kita tahu dalam kehidupan banyak sekali masalah yang dihadapi, dan hal tersebut menuntut kita untuk lebih baik lagi dalam bertindak dan melakukan kegatan, banyak cara yang bisa dilakukan untuk menghadapi banyak permasalahan

Imam Ibnu Qayyim Al-Jauziyah mengartikan sabar dengan menahan jiwa dari keluh kesah dan marah, menahan lisan dari mengeluh, dan menahan anggota badan dari perilaku melenceng.


Sabar terbagi menjadi tiga, yakni sabar dalam ketaatan kepada Allah, sabar dari maksiat, dan sabar dari cobaan Allah. 


Sebagaimana definisi di atas, sabar bukan berarti selalu berkaitan dengan kesulitan dan kegetiran. Sabar juga harus dimiliki oleh seorang yang beriman dalam kondisi apa pun. Karena ketaatan kepada Allah tidak melihat situasi dan kondisi. 


Sabar dalam kesulitan


Allah terkadang menjadikan jalan kita sukar agar kita dapat mengevaluasi (muhasabah) dan memeriksa kembali keimanan kita. Seorang mukmin tentunya akan sabar dalam menghadapi segala ujian yang berat demi mendapatkan surga. 


Ujian sendiri tidak bisa dihindari dalam kehidupan manusia. Akan tetapi, bagaimana kita berdamai dengan itu, akan menentukan hasil akhirnya. Mengalami masa-masa sulit bukan berarti kita dicampakkan oleh Allah. Sebaliknya, justru kita sedang dibawa untuk mendekat kepada-Nya. Rasulullah ﷺ bersabda,


مَنْ يُرِدِ اللَّهُ بِهِ خَيْرًا يُصِبْ مِنْهُ‏


Jika Allah menginginkan kebaikan pada seseorang, maka Allah akan mengujinya dengan cobaan (HR. Bukhari no. 5645).


Allah juga berfirman: 


وَلَنَبْلُوَنَّكُمْ بِشَيْءٍ مِّنَ الْخَوْفِ وَالْجُوْعِ وَنَقْصٍ مِّنَ الْاَمْوَالِ وَالْاَنْفُسِ وَالثَّمَرٰتِۗ وَبَشِّرِ الصّٰبِرِيْنَ


Kami pasti akan mengujimu dengan sedikit ketakutan dan kelaparan, kekurangan harta, jiwa, dan buah-buahan. Sampaikanlah (wahai Nabi Muhammad,) kabar gembira kepada orang-orang sabar (QS. Al-Baqarah [2]: 155).